
JAKARTA - Pergerakan harga batu bara acuan (HBA) periode kedua September 2025 menunjukkan dinamika yang beragam. Tidak hanya HBA utama dengan nilai kalori 6.322 GAR yang terkoreksi, tetapi juga harga batu bara I, II, dan III mengalami perubahan berbeda.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat bahwa beberapa kategori harga acuan batu bara justru naik tipis, meski harga utama menurun. Kondisi ini mencerminkan fluktuasi pasar komoditas yang dipengaruhi banyak faktor global maupun domestik.
Periode penetapan harga berlaku pada 15 hingga 30 September 2025, sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 307.K/MB.01/MEM.B/2025 yang dirilis secara resmi dari Jakarta.
Baca JugaPupuk Kaltim Kembangkan Agrosolution, Produktivitas Panen Meningkat
Berdasarkan dokumen tersebut, harga acuan batu bara dengan nilai kalor 6.322 GAR ditetapkan sebesar 103,49 dolar AS per ton. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode pertama September yang berada di level 105,33 dolar AS per ton.
Dengan penetapan ini, harga acuan turun sekitar 1,75 persen dibanding periode sebelumnya. Turunnya harga tersebut sekaligus membalikkan tren kenaikan yang sempat terjadi pada awal bulan September.
Seperti diketahui, pada periode pertama September harga sempat naik 4,6 persen. Dari posisi 100,69 dolar AS per ton pada periode kedua Agustus, meningkat menjadi 105,33 dolar AS per ton di awal September.
Selain HBA utama, harga batu bara acuan lain juga menunjukkan variasi pergerakan. HBA I dengan nilai kalori 5.300 GAR misalnya, turun dari 66,50 dolar AS per ton pada periode pertama September menjadi 64,40 dolar AS per ton pada periode kedua.
Sementara itu, HBA II dengan nilai kalori 4.100 GAR justru mengalami kenaikan tipis. Harga naik dari 42,30 dolar AS per ton pada periode pertama September menjadi 42,58 dolar AS per ton pada periode kedua.
Perubahan serupa terjadi pada HBA III dengan nilai kalori 3.400 GAR. Pada periode kedua September, harganya ditetapkan sebesar 32,78 dolar AS per ton, naik dibandingkan periode pertama yang berada di angka 32,32 dolar AS per ton.
Rincian resmi dari Kementerian ESDM menyebutkan empat kategori HBA tersebut berlaku efektif mulai 15 hingga 30 September 2025. Pembagian kategori ini dimaksudkan agar penentuan harga lebih sesuai dengan nilai kalori batu bara yang berbeda.
Pemerintah terus memantau pergerakan harga batu bara yang sangat dipengaruhi kondisi global. Permintaan energi di pasar internasional, kebijakan transisi energi, hingga faktor geopolitik menjadi penentu naik-turunnya harga komoditas ini.
Dengan adanya variasi harga antar kategori, pelaku usaha batu bara dapat menyesuaikan strategi perdagangan mereka. Terutama karena perbedaan kualitas kalori batu bara seringkali menentukan segmen pasar yang dituju.
Harga batu bara acuan sendiri menjadi salah satu indikator penting dalam kontrak penjualan ke luar negeri. Selain itu, HBA juga digunakan untuk perhitungan royalti dan kewajiban keuangan perusahaan tambang terhadap negara.
Pemerintah berharap penetapan HBA secara transparan bisa memberikan kepastian bagi industri. Dengan begitu, baik penambang maupun pembeli memiliki acuan harga yang jelas untuk kegiatan usaha mereka.
Fluktuasi harga batu bara di September juga menjadi sinyal bagi pasar bahwa tren komoditas energi masih sangat dinamis. Kenaikan tipis di HBA II dan III, meski HBA utama menurun, menunjukkan adanya kebutuhan tertentu di pasar global.
Bagi Indonesia, pengelolaan harga batu bara tetap menjadi isu penting. Sebagai salah satu pengekspor batu bara terbesar dunia, stabilitas harga sangat berpengaruh terhadap penerimaan negara dan neraca perdagangan.
Dengan perkembangan terbaru ini, pasar akan menanti bagaimana harga batu bara bergerak pada periode berikutnya. Apalagi, permintaan energi global diperkirakan masih fluktuatif seiring dengan transisi menuju energi baru terbarukan.
Kementerian ESDM menegaskan bahwa penetapan harga batu bara akan terus dilakukan secara berkala sesuai mekanisme yang berlaku. Dengan sistem yang ada, transparansi dan konsistensi penetapan harga dapat tetap terjaga.
Ke depan, tantangan terbesar ada pada keseimbangan antara kebutuhan energi nasional, kepentingan ekspor, serta dorongan menuju energi yang lebih bersih. Harga batu bara yang stabil diharapkan dapat membantu transisi tersebut berjalan lebih mulus.
Dengan variasi pergerakan harga periode kedua September 2025 ini, pasar energi kembali mengingatkan bahwa dinamika komoditas tidak bisa dilepaskan dari kondisi ekonomi global yang terus berubah.

Mazroh Atul Jannah
idxcarbon adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Jadwal Penyeberangan Kapal Eksekutif Bakauheni–Merak Kamis 18 September 2025
- Kamis, 18 September 2025
Erick Thohir Resmi Dilantik Menpora, Serah Terima dengan Dito Ariotedjo
- Kamis, 18 September 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Jadwal Terbaru Kapal Ferry ASDP Kupang NTT 18 September 2025
- 18 September 2025
2.
BSU BPJS Ketenagakerjaan Cair September 2025, Cek Nama Penerima
- 18 September 2025
3.
Cek Panduan Lengkap Tabel Angsuran KUR BRI 2025
- 18 September 2025
4.
KUR BSI 2025: Cicilan Ringan untuk Modal Usaha Rp10-75 Juta
- 18 September 2025
5.
Deposito BCA Online: Cara Mudah Buka dan Cairkan Lewat myBCA
- 18 September 2025